KELARUTAN

Jika kalian memasukkan satu sendok garam ke dalam segelas air, kemudian kalian aduk, apa yang terjadi? Ya, garamnya larut dalam air. Tetapi jika kalian tambahkan  lagi garam lalu diaduk, kemudian tambah garam lagi dan diaduk, begitu seterusnya, maka apa yang terjadi?
Mengapa padatan garam dapat Larut dalam air?
Padatan ionik (atau garam) mengandung ion positif dan negatif, yang mempunyai gaya tarik-menarik yang kuat dengan muatan ion yang berlawanan. Senyawa garam misalnya NaCl dapat larut dalam air (H2O) jika gaya tarik menarik NaCl (terlarut) dengan H2O (pelarut) lebih kuat dibandingkan gaya hidrasi (tarik menarik H2O – H2O) dan gaya elektrostatik (tarik menarik ion Na+ dan Cl- dalam NaCl)

Kita umumnya dapat mengasumsikan bahwa garam terdisosiasi menjadi ion-ion ketika larut dalam air. Bagaimanakah proses kelarutan garam NaCl dalam air??
2 Video berikut ini akan memperdalam konsep kalian sehingga dapat menyimpulkan bagaimana konsep kelarutan NaCl dalam air.



Seperti yang kalian ketahui, bahwa suatu garam ketika melarut akan membentuk ion-ionnya. Namun, tidak semua garam dapat melarut sempurna dalam air. Zat terlarut seperti NaCl yang terdisosiasi sempurna menjadi ion-ion ketika dilarutkan dalam air disebut elektrolit kuat. Ada beberapa zat terlarut yang hanya terdisosiasi sebagian disebut elektrolit lemah. Kalian pernah bukan mengenal istilah elektrolit lemah dan kuat, dan juga pernah praktek konduktivitas larutan melalui alat dibawah ini,

Ketika sebuah padatan ion larut dalam air, ion positif dan ion negatif yang dihasilkan bergerak bebas sehingga dihasilkan aliran listrik dalam larutan yang dapat membuat nyala bola lampu. Tingkat pencahayaan bola lampu (konduktivitas) sebanding dengan konsentrasi ion-ion dalam larutan. Untuk elektrolit lemah seperti ammonium sulfat, cahaya bola lampu redup. Ketika larutan elektrolit kuat seperti NaCl, bola lampu bersinar terang. kalian dapat mengingatnya kembali, melalui animasi elektrolit dibawah ini, kalian dapat mengetahui elektrolit dan nonelektrolit dengan flash,klik tanda panah yang terdapat dipojok kiri bawah,bila ingin melihat secara molekul kalian dapat klik zoom,untuk larutan selanjutnya klik kembali tanda panah.


The Flash plugin is required to view this object.

 
kalian pasti sudah mengingat tentang elektrolit lemah dan elektrolit kuat. Melalui gambar, Perhatikan, bagaimana hubungan antara konduktivitas dengan jumlah konsentrasi untuk garam AgCl?

 


Ketika kita melarutkan garam AgCl maka garam akan terdisosiasi membentuk ion-ion hingga dapat menghasilkan konduktivitas (nyala lampu). Konduktivitas terus meningkat ketika AgCl terus ditambahkan ke larutan. Tetapi konduktivitas tidak meningkat setelah larutan telah mencapai konsentrasi 0,002 g AgCl / liter (lihat gambar), hal ini menandakan bahwa ada batas kelarutan dari senyawa garam dalam air. Setelah larutan mencapai batas itu,maka AgCl tidak akan melarut kembali, tak peduli berapa banyak padatan yang kita tambahkan.
Pada keadaan ini, maka larutan mencapai kesetimbangan, dimana laju AgCl terdisosiasi menjadi ion Ag+ dan Cl- sama dengan laju pembentukan kembali AgCl oleh ion-ionnya.
Ketika mencapai kesetimbangan,itu dinamakan larutan jenuh (saturated solution) karena larutan mengandung konsentrasi maksimum ion-ion (zat terlarut) dalam kesetimbangan dengan padatan garamnya dalam suhu tertentu. Jumlah zat terlarut  yang harus ditambahkan ke suatu volume pelarut untuk mencapai keadaan jenuh disebut kelarutan zat tersebut.

Kelarutan dinyatakan dalam satuan mol L–1. Jadi  Kelarutan = Molaritas dalam  larutan jenuh. Maka setiap garam memiliki kelarutan yang berbeda-beda, melalui percobaan garam Ag2CrO4 akan jenuh ketika 4,35 mg ditambahkan dalam 100 ml air. 







1 komentar: